Jumat, 30 November 2012

Program Harian Islami

       Dr. Jamal Mahdhi Abul ‘Azzam telah mengadakan penyelidikan dan uji coba yang luas untuk pengobatan bermacam-macam penyakit akibat stress dan gangguan jiwa.
       Lalu Dr. Jamal menyusun program harian Islami yang diambil dari sumber ajaran Rosulullah saw. Bagi umat islam sehingga umat Islam menjadi sebaik-baik umat yang diciptakan untuk manusia.
Ternyata susunan program harian Islami dari ajaran Rosulullah saw. Tersebut adalah sebagai berikut.
a.      Bangun pagi-pagi, sholat subuh (fajar), dan pada awal hari memperdalam ilmu.
      Firman Allah Ta’ala,
      “Sesungguhnya sholat subuh itu dsaksikan (oleh malaikat)…” (Al-Israa’ : 78)
b.      Pergi ke tempat kerja lebih awal dan beristirahat sesudah bekerja , yaitu pada saat sholat dzuhur.  Kemudian istirahat kembali pada waktu ashar dan maghrib, karena pada waktu-waktu  ditetapkan Allah pada saat orang-orang merasakan kelelahan. Ditinjau dari segi ilmiah, cocok sekali.
c.       Menerapkan segala pedoman keislaman dalam pekerjaan.

      Kalau program ini dilaksanakan dengan baik maka tidak akan timbul stress, gejolak batin, kesusahan, dan bunuh diri. InsyaAllah akan tercipta kehidupan keluarga yang tentram, kriminalitas berkurang, begitu pula dengan perceraian.
Orang-orang akan menikmati kebahagiaan dalam pergaulan mereka dalam kehidupan berjamaah di masji

Jantung Manusia


        Jantung manusia memompa 2.200 galon darah setiap hari dan 8.030.000 galon dalam setahun, serta 481.800.000 galon selama enam puluh tahun yaitu dipertengahan usia manusia (beratnya kira-kira 345.000 ton)
        Apakah ada pompa lainnya selain jantung yang dapat melakukan pekerjaan berat dalam waktu enam puluh tahun tanpa perbaikan atau perawatan?
        Jantung manusia berbentuk seperti buah pear, sebesar genggaman tangan, dan beratnya antara 225 dan 340 gram. Jantung itu berdenyut kurang lebih 70 kali setiap menit atau 4200 kali setiap jam, 100.800 dalam sehari dan 36.792.000 kali dalam setahun. Kalau diambil untuk usia pertengahan tahun (60 tahun) maka jantung yang ajaib itu berdenyut 2.207.520.000 (dua milyar dua ratus tujuh lima ratus dua puluh ribu) kali tanpa berhenti

Senin, 19 November 2012

Empat Macam Perkataan


Ibrahim bin Adham berkata, ada empat macam sasaran perkataan, yaitu:
  1. Perkataan yang diharapkan bermanfaat dan dikhawatirkan akibatnya menjadi buruk.
  2. Perkataan yang tidak diharapkan manfaatnya dan tidak dikhawatirkan keburukan akibatnya. Anda harus menghindarinya agar tidak menjadi beban bagi badan dan lidah anda.
  3. Perkataan yang tidak diharapkan manfaatnya tetapi ditakuti akibatnya yang buruk.. inilah penyakit yang membahayakan.
  4. Perkataan yang diharapkan manfaatnya dan aman akibatnya. Ini yang harus anda bicarakan dan sebarluaskan.

empat waktu


Sebagian ulama yang arif mengatakan , “ setiap hamba Allah mempunyai empat waktu, dan tidak ada kelimanya.
Keempat waktu itu ialah :
  1. Waktu mendapat nikmat
  2. Waktu mendapat ujian dan cobaan
  3. Watu melakukan ketaatan
  4. Waktu melakukan maksiat
Pada setiap waktu tersebut terdapat hak Allah sebagai Rabbmu, yakni waktu beribadah kepada-Nya.
Barangsiapa waktunya digunakan untuk mendapatkan kenikmatan Allah, jalannya ialah bersyukur kepada-Nya. Barangsiapa waktunya mendapat ujian dan cobaan, jalannya ialah ridha dan sabar. Barangsiapa waktunya untuk melakukan ketaatan, jalannya ialah anugerah Allah yang member petunjuk. Dan barangsiapa waktunya untuk melakukan maksiat, jalannya adalah bertobat dan beristighfar.”

Berpedoman pada as-sunnah

Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata, “ Rosulullah saw. Dan para Khulafaur-Rasyidin telah menetapkan sunnah-sunnah. Barangsiapa melaksanakannya berarti membenarkan Kitabullah, menyempurnakan ketaatan kepada Allah, dan mengokohkan agama Allah untuk dirinya. Manusia tidak boleh mengganti, mengubah, atau mencari-cari yang lain yang bertentangan dengannya. Barangsiapa berpedoman padanya, ia memperoleh petunjuk, barangsiapa memenangkannya maka dia akan menang, dan barangsiapa meninggalkannya dan menempuh jalan selain jalan kaum yang beriman, akan dimasukkan oleh Allah ke dalam neraka, seburuk-buruk hunian.”

Akal – syahwat – nafsu

           Dalam diri anda terhimpun akal dan budi malaikat, syahwat hewani, dan hawa nafsu setani.
            Jika anda mampu mengendalikan dan menguasai syahwat maupun hawa nafsu, anda berkedudukan lebih tinggi daripada malaikat. Namun jika anda dikuasai oleh syahwat dan hawa nafsu, anda berkedudukan lebih rendah daripada hewan dan setan.
            Bayangkan, anjing pemburu yang terdidik bahkan mampu menahan nafsu seleranya untuk tidak memakan hewan yang ditangkapnya. Dia mengharamkan bagi dirinya binatang tangkapan itu, kemudian ia serahkan kepada majikannya untuk dinikmati.