Senin, 17 Desember 2012

Karena Itu Aku Bertawakkal

           Seseorang  bertanya kepada Haatim Al Asham, “Atas dasar apa anda bertawakkal?”.
Jawab Haatim : “Atas dasar empat perkara, yaitu:
  1. Aku menyadari bahwa rezeki yang telah diperuntukkan bagiku tidak akan dimakan orang lain. Karena itulah aku merasa tenang (mantap).
  2. Karyaku tidak akan dikerjakan (direbut) orang lain, oleh karena itu aku sibuk.
  3. Aku tahu bahwa kematian akan dating kepadaku dengan tiba-tiba, karena itu aku selalu siap menghadapinya.
  4. Aku menyadari bahwa aku tak bias lepas dari pengamatan Allah Azza Wa Jalla di mana pun aku berada dan aku malu kepada Allah, karena itu aku bertawakkal kepada-Nya”

Generasi yang tidak mengenal Allah

Dalam konferensi missionaries yang diadakan di atas bukit Zaitun di Yesrussalem, Palestina, Pendeta Zwimmer dari Mesir berkata,
“Kalian para missionaries telah berhasil membentuk generasi diberbagai Negara Islam yang tidak mengenal Allah dan memang tidak mau mengenal-Nya.
Kalian telah berhasil memurtadkan orang-orang islam dari agamanya, kendati kalian belum berhasil mengalihkan mereka kepada Kristen. Tetapi tidak mengapa, itu sudah cukup, karena dengan demikian lahirlah tipe generasi islam yang diinginkan kaum imperialis, yakni generasi yang apatis, yang tidak memeliki idealisme apalagi inisiatif, generasi yang pasrah, statis dan pemalas.
Generasi yang seluruh aktifitas hidupnya berorientasi pada pemuasan nafsu syahwat belaka.
Ia belajar, mengumpulkan harta, menduduki posisi penting hanyalah sebagai sarana untuk pemuasan nafsu syahwatnya.”

Inilah Kebaikan


Al Ahnaf bin Qais berkata :
  •   tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan,
  • Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan,
  • Tidak ada kebaikan bagi kawan kecuali dengan kesetiaan,
  • Tidak ada kebaikan dalam sedekah kecuali dengan niat (ikhlas),
  • Tidak ada kebaikan dalam kehidupan kecuali dengan kesehatan dan keamanan,
  • Tidak ada kebaikan dalam sholat tanpa pemahaman dan fiqih,
  • Dan tidak ada kebaikan dalam membaca Al-Qur’an kecuali dengan merenungkan isinya (dan mengamalkannya, peny.)